akhirnya semakin dekat merilis iPhone lipat pertamanya. Setelah bertahun-tahun menjadi rumor, perangkat yang dijuluki iPhone Fold itu dilaporkan telah memasuki tahap rekayasa akhir dan pra-produksi.
Dilansir Digital Trends, Selasa (9/12/2025), menurut laporan terbaru dari Economic Daily News, desain sudah mulai terungkap. Para ahli rantai pasokan mengatakan bahwa Apple telah menyelesaikan fase eksperimen dan sekarang hanya menyempurnakan detail akhir.
Apple menargetkan perangkat ini bisa hadir di pasar ponsel global pada akhir 2026.
Upaya newujudkan iPhone lipat bukan perkara singkat. Apple disebut telah mengembangkan prototipe selama lebih dari lima tahun sebelum akhirnya memberi lampu hijau untuk produksi awal. Tahap produksi percobaan dilaporkan sudah berjalan, sementara pemasok mulai menyiapkan stok komponen dalam jumlah besar.
Analis memproyeksi permintaan tinggi sejak tahun pertama. iPhone lipat diprediksi dapat terjual 7 hingga 9 juta unit pada masa awal peluncuran. Jika itu terjadi, Apple bisa langsung menguasai 30-40 persen pangsa ponsel lipat global, menggeser Samsung, Huawei, hingga Motorola.
Pasar smartphone global dalam beberapa tahun terakhir disebut mengalami kebuntuan inovasi. Kehadiran iPhone lipat dari Apple bisa menjadi momentum besar yang mengguncang persaingan.
Salah satu rumor yang paling menarik perhatian adalah soal layar. Berbeda dengan ponsel lipat Samsung atau Google yang masih memiliki garis lipatan di bagian tengah layer, Apple dikabarkan berhasil menghilangkan lipatan itu hampir sepenuhnya.
Jik terealisasi, terobosan ini menjadi yang terbesar sekaligus menjawab keluhan palig umum dari pengguna HP lipat.
Perangkat ini juga diperkirakan membawa DNA yang sama dengan iPhone 17 Pro, mulai dari penggunaan material premium hingga teknologi pendinginan yang lebih efisien.
Dari sisi pemasok, nama-nama besar seperti Samsung (layar) dan TSMC (chip) disebut sudah masuk dalam rantai produksi. Mitra lain seperti Shin Zu Shing (engsel) dan Chi Hong (sistem pendingin) juga bersiap menghadapi permintaan tinggi.
Bagi konsumen, kehadiran perangkat ini bisa menjadi perubahan desain terbesar sejak era iPhone X saat Apple menghapus tombol home. Terlepas dari pro dan kontra, kehadiran Apple biasanya akan memaksa kompetitor mempercepat inovasi.
Jika uji coba produksi berjalan mulus, Apple diperkirakan memulai produksi massal pada 2025. Ini membuka peluang peluncuran resmi pada akhir 2026.
Dalam waktu dekat, kebocoran informasi hampir pasti akan semakin deras. Begitu pemasok mulai memproduksi komponen dalam jumlah jutaan, menjaga kerahasiaan desain menjadi tantangan tersendiri.
Di sisi lain, iPhone Fold dilaporkan siap meluncur ke pasaran pada akhir tahun 2026. Beberapa analis memprediksi, smartphone layar lipat pertama Apple ini akan menjadi iPhone dengan harga paling tinggi sepanjang sejarah.
Bocoran harga iPhone Fold terbaru datang dari analis Arthur Liao dari Fubon Research (firma analis) menyebutkan, biaya material iPhone Fold akan mempenggaruhi harga ponsel tersebut saat diluncurkan nanti.
Mengutip laporan Fubon Research via Tom's Guide, Rabu (3/12/2025), komponen engsel, bahan logam cair, dan harga RAM yang naik 75 persen dalam setahun terakhir membuat estimasi harga mencapai USD 2.3999 atau sekitar Rp 39,3 juta.
Harga iPhone Fold ini lebih tinggi ketimbang iPhone 17 Pro Max 2TB yang dijual senilai USD 1.999 di Amerika Serikat (AS). Laporan firma analis memproyeksikan, penjualan iPhone Fold bisa tembus 5 juta unit pada tahun pertama.
Sumber industri di UDN mengatakan, raksasa teknologi berbasis di Cupertino itu sudah menyelesaikan tantangan teknis yang selama ini menghantui produsen ketika memproduksi HP layar lipat. Bekas lekukan disebut-sebut tidak lagi menjadi masalah.
Perusahaan dikabarkan bekerja sama dengan NewRixing dan Amphenol untuk merancang engsel berkekuatan tinggi berbahan logam cair. Teknologi ini disebut memberi daya tahan lebih baik di bagian lipatan.
Layar bagian dalam dikembangkan oleh Samsung Display, sementara struktur panel, penanganan material, dan laminasinya dirancang oleh Apple, demikian menurut laporan itu.
UDN juga menyatakan, Hon Hai Technology Group telah menciptakan lini produksi tempat beberapa lusin perangkat iPhone Fold akan diproduksi untuk pengujian awal sebelum produksi massal dimulai.
Liao juga mengatakan, total biaya material dapat naik antara 5 persen dan 7 persen pada tahun 2026 karena meningkatnya permintaan chip, memori, dan penyimpanan.










